Peningkatan hasil Panen dengan Sistem Jarwo Diwilayah Koramil 17/Kbs
Staf Ter Kodim 0701/Bms (01/03). Dalam rangka peningkatan hasil panen padi dan pemanfaatan lahan Demplot di wilayah Kec. Kebasen perlu adanya penanganan yang baik, dirahapkan dengan adanya penanganan dan cara pengolahan yang baik dan benar diharapkan terjadi adanya peningkatan hasil panen. Dalam hal penanaman padi ada beberapa pola tanam salah satunya pola tanam yang terkenal dengan Sistem Jarwo (Jajar Legowo) dalam sistem Jarwo sendiri ada beberapa macam cara diantaranya 2:1, 3:1 dll. Dalam rangka peningkatan hasil yang baik dan maksimal juga perlu adanya kerjasamana yang baik, dalam hal untuk mensukseskan program Swasembada pangan TNI bekerjasama dengan Dinas Pertanian, sebagai tindak lanjut kerjasama tersebut Koramil 17/Kbs sebagai bagian dari jajaran Kodim 0701/Bms berupaya mensukseskan program tersebut dengan cara selalu berkoordinasi dengan Gapoktan yang ada diwilayah Kec. Kebasen. Danramil 17/Kbs dan seluruh anggota selalu mendampingi dan memberikan motivasi kepada suluruh Kelompok Tani yang ada di wilayah Koramil 17/Kbs, dan memberikan arahan agar para petani dalam bercocok tanam menggunakan Sistem Jarwo, seperti yang dilaksanakan oleh Gapoktan Kebasen dalam pemanfaatan lahan persawahan dengan menggunakan sistem Jarwo 2:1.
Keberhasilan usaha peningkatan produksi pertanian memang dipengaruhi oleh
banyak faktor. Namun dari banyak faktor tersebut, ada beberapa faktor yang
sangat tergantung pada upaya yang dilakukan oleh sumber daya manusia,
diantaranya penyiapan lahan, penerapan tata cara budidaya yang benar, cara
panen yang tepat dan pengolahan pasca panen yang bagus. Hal-hal tersebut tentu
memiliki konten teknologi yang berpengaruh secara langsung dan harus mendorong
peningkatan produktivitas.
Banyak pelaku pertanian di Indonesia yang mengeluhkan rendahnya hasil atau
tingkat produktivitas panen. Namun jarang di antara mereka yang mau melakukan
evaluasi dan introspeksi lebih jauh. Kebanyakan dari mereka melakukan aktivitas
pertanian dari mulai pengolahan hingga pemanenan dengan cara-cara konvensional.
Minimnya informasi mengenai cara efektif peningkatan hasil produksi
pertanian, keterbatasan sumber daya, dan kurangnya tingkat intervensi positif
dari pihak penyuluh pertanian juga turut berpengaruh pada kegagalan peningkatan
produksi pertanian tersebut.
Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi pertanian adalah pengolahan lahan pertanian yang ada dengan
sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai
sarana. Intensifikasi pertanian banyak dilakukan di Pulau Jawa dan Bali yang
memiliki lahan pertanian sempit.
Pada awalnya intensifikasi pertanian
ditempuh dengan program panca usaha tani, meliputi kegiatan
sebagai berikut :
Panca Usaha Tani :
1. Pengolahan tanah yang
baik
2. Pengairan/irigasi yang
teratur
3. Pemilihan bibit unggul
4. Pemupukan
5. Pemberantasan hama dan
penyakit tanaman
Ekstensifikasi Pertanian Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian
baru,misalnya membuka hutan dan semak belukar, daerah sekitar rawa-rawa, dan
daerah pertanian yang belum dimanfaatkan. Selain itu, ekstensifikasi juga
dilakukan dengan membuka persawahan pasang surut.
Ekstensifikasi pertanian banyak dilakukan di daerah jarang penduduk seperti
di luar Pulau Jawa, khususnya di beberapa daerah tujuan transmigrasi, seperti
Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya.
Diversifikasi Pertanian Adalah usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk
menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian. Diversifikasi
pertanian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
Memperbanyak jenis kegiatan pertanian, misalnya seorang petani selain
bertani juga beternak ayam dan beternak ikan.
Memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan, misalnya pada suatu lahan
selain ditanam jagung juga ditanam padi ladang.
Mekanisasi Pertanian Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan mesin-mesin
pertanian modern. Mekanisasi pertanian banyak dilakukan di luar Pulau Jawa yang
memiliki lahan pertanian luas. Pada program mekanisasi pertanian, tenaga
manusia dan hewan bukan menjadi tenaga utama.
Rehabilitasi Pertanian Adalah usaha memperbaiki lahan pertanian yang semula tidak produktif atau
sudah tidak berproduksi menjadi lahan produktif atau mengganti tanaman yang
sudah tidak produktif menjadi tanaman yang lebih produktif.

0 komentar: