BABINSA KORAMIL 02/BATURADEN BANTU MEMONITOR VAKSINASI CAMPAK & RUBELLA

Bp Surat selaku Kepala Desa Pamijen mengatakan, Campak
merupakan salah satu jenis penyakit menular penyebab berbagai komplikasi.
Penyakit ini banyak terjadi di kalangan balita dan anak pra-sekolah ini
berpotensi menyebabkan wabah dan kejadian luar biasa (KLB) serta menyebabkan
kematian.
Penyakit campak merupakan infeksi virus Paramyxovirus yang
sangat menular. Gejalanya ditandai dengan demam, batuk, peradangan selaput ikat
mata (konjungtiva) dan ruam kulit. Tanpa imunisasi, wabah campak akan terjadi
dalam kurun waktu dua-tiga tahun terutama pada anak usia pra sekolah.
Banyak orang tua yang seringkali melewatkan periode imunisasi
pada anaknya. Faktor kelalaian inilah yang akhirnya membuat banyak anak
Indonesia rentan terhadap berbagai jenis penyakit, seperti campak. Alasan orang
tua tidak mengimunisasi anaknya antara lain karena khawatir efek samping
(kejadian ikutan pasca imunisasi/KIPI), isu obat imunisasi tidak halal dan
karena tidak paham dampak bila anak tidak diimunisasi.
Namun, bila kesadaran akan pentingnya imunisasi campak turun,
maka tingkat penyebaran wabah campak akan semakin tinggi. Ini berarti jumlah
anak yang berpotensi menyebarkan wabah campak kepada teman-temannya pun semakin
tinggi. Jadi, selagi bisa sebaiknya penyakit campak harus kita cegah dengan
melakukan imunisasi campak saat usia bayi 9 bulan dan imunisasi ulangan di usia
6 tahun, ujar Bp Surat.
Kepala Desa Pamijen Bp Surat mengucapkan terimakasih atas
terselenggaranya imunisasi campak di desanya. Waridi berharap nantinya tidak
ada warganya yang terjangkit campak.” Inilah mengapa pentingnya imunisasi
campak pada anak, yaitu agar pencegahan dapat dilakukan, dan jika terkena
campak efek dari penyakit tersebut tidak terlalu parah. (Koramil
02/Baturaden)
0 komentar: