BABINSA RAMIL 17/KBS SRM TARNO MENGHADIRI ACARA SELAPANAN DESA KALISALAK

Purwokerto, Masyarakat Jawa memandang hari sebagai sesuatu yang sakral, terutama hari nepton atau hari lahir. Hari nepton ini kelak akan digunakan untuk berbagai macam perhitungan menyangkut peringatan suatu peristiwa, seperti perkawinan, pindah rumah, dan berdagang. Perhitungan menggunakan hari nepton ini tidak hanya dilakukan oleh Suku Jawa yang tinggal di Pulau Jawa, namun Suku Jawa yang kini sudah menetap di luar wilayah, seperti pada masyarakat Desa Kalisalak Kec. kebasen. 

Demikian juga di Desa Kalisalak Kec. Kebasen masih sangat kental sekali dan memegang teguh adat jawa yang merupakan warisan leluhur nenek moyang. Acara selapanan desa sendiri dilaksanakan di Balai Desa Kalai Salak Kec. Kebasen (08/6/2018). Adapun acara selapanan desa yang dilaksanakan dihadiri oleh :

1. Kades kalisalak bpk.Sutrisno
2. Babinsa desa kalisalak Srm.Tarno
3. Babinkantibmas desa kalisalak Brigadir wahyu
4. Tomas toga toda se desa kalisalak 
5. Masy 100 org
6. Ketua RT RW se desa Kalisalak
7. Ketua dan anggota BPD.

Adapun pada acara upacara selametan nepton dikenal berbagai macam tradisi, salah satunya tradisi Selapanan, yaitu peringatan tiga puluh lima hari kelahiran bayi. Dalam tradisi Selapanan terdapat berbagai makna, baik makna arti, maupun makna intensional. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Makna Tradisi Selapanan pada Masyarakat Jawa di Desa Kalisalak Kec. kebasen? Adapun metode yang digunakan adalah Metode Deskriptif Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik Observasi partisipan, Wawancara, Kepustakaan, dan Dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data Kualitatif, karena penelitian ini berupaya menganalisis data berupa informasi dan uraian dalam bentuk bahasa, kemudian dikaitkan kejelasan data tersebut sehingga kejelasan data di dapatkan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan warga Desa Kalisalak Kec. kebasen didapati bahwa masyarakat Jawa adalah masyarakat yang selalu penuh pertimbangan dalam melakukan sesuatu dalam tradisi. Makna Selapanan bagi masyarakat Desa Kalisalak Kec. kebasen ialah untuk menghormati nepton, menghormati hal-hal gaib, mencari keselamatan, memperkenalkan bayi dan melestarikan budaya Jawa. Kesimpulan dari penelitian ini Ialah bahwa masyarakat Jawa dimanapun berada selalu menjaga dan melestarikan kebudayaannya. Masyarakat Jawa adalah masyarakat yang kompleks, yang segala sesuatunya sangat diperhatikan. Bagi mereka, keseimbangan dalam hubungan antara Tuhan, alam dan lingkungan sangatlah penting. Dengan masih dilaksanakannya tradisi Selapanan, masyarakat Jawa di Desa Kalisalak Kec. kebasen masih menempatkan pengharapan akan suatu hal yang lebih baik dalam perjalanan kehidupannya.

Kegiatan selapanan desa diharapkan dapat terus berjalan karena itu merupakan suatu warisan dan merupakan adat jawa, yang terpenting lagi dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut jangan disalah artikan, acara berjalan dengan tertib dan aman.

0 komentar: