BABINSA LAKUKAN PENGAMANAN HIBURAN KUDA KEPANG MEKAR RAHAYU


Rawalo - Kegiatan Anggota Babinsa Koramil 16/Rawalo Kodim 0701/Banyumas melaksanakan Pengamanan pagelaran Seni Budaya Kuda Kepang dalam rangka “Midang” di Lapangan Desa Menganti RT 02/04 Kec.Rawalo, Kab.Banyumas. Minggu (04/11/2018).
Kesenian satu ini merupakan salah satu kesenian Tradisional. Kuda Kepang/Lumping adalah salah satu kesenian Tradisional jawa yang menggambarkan sekelompok prajurit penunggang kuda, kuda yang di gunakan dalam tarian ini bukalah kuda sungguhan. Namun kuda yang terbuat dari bambu yang di anyam dan di bentuk dan dihias meyerupai kuda dan tarian ini sangat populer di masyarakat jawa.
Terlepas dari asal usul dan nilai historisnya, Tari kuda lumping merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda atau kavaleri. Hal ini terlihat dari gerakan – gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, Menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan.
Seringkali dalam pertunjukan tari kuda lumping, Juga menampilkan atraksi yang mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis, Seperti atraksi mengunyah kaca, Menyayat lengan dengan golok, Membakar diri, Berjalan di atas pecahan kaca, dan lain – lain. Mungkin, Atraksi ini merefleksikan kekuatan supranatural yang pada zaman dahulu berkembang di lingkungan Kerajaan Jawa dan merupakan aspek non militer yang dipergunakan untuk melawan pasukan Belanda.
Pelda Kasban menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pemain, atas kepeduliannya untuk selalu melestarikan budaya jawa jenis kuda lumping, tarian ini juga sering di sebut”jaran kepang”karena bentuk dari kuda yang di hiasi dengan rambut plastic dan di hias dengan cara di kepang.
Babinsa juga menyampaikan kuda lumping merupakan kesenian jawa yang menyuguhkan gerak tari, dalam pertunjukannya. Kuda lumping, biasanya dimaikan oleh beberapa penari pria dan wanita, para penari menari dengan gerakan yang menggambarkan keberanian para prajurit penunggang kuda di medan pertempuran.
Pelda Kasban juga menyampaikan bahwa kesenian jawa jenis kuda lumping patut dilestarikan bahkan perlu di patenkan oleh pemerintah sehingga nantinya tidak akan diklen dan di serobot menjadi budaya milik luar negeri.






0 komentar: